24 December 2024

JEJAK BIJAK SANG INSPIRATOR MAHASISWA AT-TAQWA BONDOWOSO

Oleh Mahfud Junaidi

Dalam setiap perjalanan hidup seseorang, selalu ada nilai dan kebijaksanaan yang diwariskan kepada generasi selanjutnya. Beliau adalah salah satu dosen senior di Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso yang berhasil menggabungkan ilmu, kepemimpinan, dan nilai-nilai keislaman dalam langkah-langkah hidupnya. Sebagai dosen yang sekaligus diberikan amanah untuk tugas tambahan sebagai pimpinan kampus santri, peran beliau tak hanya terbatas pada ruang akademik, tetapi juga meluas hingga pembinaan kemahasiswaan dan sosialisasi kemasyarakatan.

 

IAI At-Taqwa Bondowoso: Rumah Keilmuan dan Pengabdian

IAI At-Taqwa Bondowoso telah lama menjadi pusat keilmuan yang melahirkan generasi cendekiawan muslim yang tangguh. Di kampus ini, ia memainkan peran penting dalam membangun karakter mahasiswa dan membentuk budaya akademik yang berlandaskan nilai-nilai Islam. Sebagai institusi yang terus berkembang, IAI At-Taqwa bukan hanya tempat belajar dan mengajarnya, tetapi juga menjadi wadah untuk melatih kepemimpinan, pengabdian masyarakat, dan inovasi dalam pendidikan Islam baginya.

Sebagai alumni pesantren yang telah terbiasa mengabdi dan mengaji, ia melihat kampus ini dijadikan sebagai ladang perjuangan, tempat di mana ia bisa menanamkan nilai-nilai kebaikan. Karena beliau berpendapat “IAI At-Taqwa ini adalah rumah keilmuan yang tidak hanya mengajarkan teori, tetapi juga mempersiapkan mahasiswa menjadi agen perubahan di masyarakat,” ungkapnya dalam wawancara yang terekam dalam dokumen internal IAI At-Taqwa Bondowoso (2024).

 

Pribadi yang Membumi dan Bijaksana

Bondowoso tanah kelahirannya, dimana ia dibesarkan dengan semangat cinta ilmu dan pengabdian. Perjalanan pendidikannya yang panjang hingga meraih gelar Magister semuanya dilakoni dipondok pesantren, sehingga menjadikan beliau sosok yang matang dalam ilmu agama dan pemikiran. Saat ini, beliau juga sedang menempuh studi Program Doktoral di Universitas Islam Negeri di Jember, demi untuk menambah dan memperkaya wawasan dan pemikirannya dalam bidang keilmuan Islam.

Namun, yang membuatnya berbeda adalah kebijaksanaannya dalam memimpin dan mengajar. Sosok yang rendah hati ini mengajarkan bahwa ilmu tidak hanya untuk diri sendiri, tetapi juga harus dibagikan untuk kemaslahatan umat, dan ilmu tidak hanya persoalan belajar dan mengajar tapi ia menyakini bahwa esensi ilmu adalah pengamalannya.

Salah satu kenangan pribadi penulis adalah saat mendampingi beliau dalam sosialisasi Perhitungan Angka Kredit (PAK) di kelas-kelas. Ketika itu, beliau masih diberikan mandat mengawal kegiatan-kegiatan Kemahasiswaan. Beliau menyampaikan materi dengan gaya yang unik—humor yang ringan tetapi sarat makna—membuat mahasiswa merasa nyaman, tetapi tetap menghormati pesan-pesan yang disampaikan. Beliau pernah berkata dengan santai, “Kalau PAK ini kita bayangkan sulit, pasti akan terasa sulit. Tapi kalau kita pelajari dengan rileks, kita akan lihat bahwa ini adalah cara Allah mengajarkan kita untuk tertib dan disiplin.” Pesan ini tak hanya menyenangkan, tetapi juga menginspirasi, karena menunjukkan bagaimana beliau mampu menjembatani komunikasi antara mahasiswa dan pimpinan kampus dengan bijaksana.

 

Kepemimpinan yang Menginspirasi

Sebagai dosen yang diberikan mandat sebagai pimpinan pada masa itu, beliau menunjukkan komitmen luar biasa dalam membina mahasiswa. Beliau dikenal sebagai pemimpin yang mengayomi dan selalu mendengarkan aspirasi mahasiswa. Kini, dalam perannya sebagai salah satu Kaprodi, beliau tetap menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa untuk mengembangkan potensi akademik, spiritual, dan sosial mereka.

Melalui berbagai program kemahasiswaan, beliau mendorong mahasiswa untuk terlibat aktif dalam kegiatan pengabdian masyarakat, penelitian, dan pelatihan yang mendukung tujuan pembangunan berkelanjutan (SDG’s). Baginya, mahasiswa IAI At-Taqwa adalah aset utama yang harus diarahkan untuk menjadi generasi yang bermanfaat bagi umat. Laporan kegiatan kemahasiswaan yang tercatat pada 2024 menunjukkan betapa besar dampak positif yang diberikan oleh beliau dalam menumbuhkan semangat pengabdian di kalangan mahasiswa.

 

Beasiswa BAZNAS: Menyemangati Masa Depan Mahasiswa IAI At-Taqwa Bondowoso

Salah satu program unggulan yang beliau geluti dan berkontribusi besar untuk kemajuan IAI At-Taqwa Bondowoso adalah Beasiswa BAZNAS (Badan Amil Zakat Nasional) yang berfokus pada pengembangan akademik dan sosial adalah. Beasiswa ini bertujuan untuk membantu mahasiswa yang membutuhkan, baik secara finansial maupun dalam mendukung potensi akademik mereka, sehingga dapat mencapai cita-cita mereka tanpa terbebani masalah biaya, bukan hanya untuk mahasiswa bahkan dosen sekalipun, terbukti di akhir tahun ini, beliau sendiri mendapatkan beasiswa Riset baznas RI, sungguh luar biasa.

Melalui Beasiswa BAZNAS, mahasiswa yang berprestasi namun terbatas dalam hal finansial dapat merasakan kesempatan untuk terus melanjutkan studi di IAI At-Taqwa Bondowoso. Beasiswa ini menjadi salah satu bentuk kepedulian IAI At-Taqwa terhadap masa depan mahasiswa yang ingin melanjutkan pendidikan tinggi namun mengalami hambatan biaya.

Beasiswa BAZNAS tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa dengan latar belakang ekonomi kurang mampu, tetapi juga mereka yang aktif dalam kegiatan sosial, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Dalam proses seleksi, mahasiswa tidak hanya diukur dari segi prestasi akademik, namun juga dilihat kontribusi mereka dalam kegiatan kemasyarakatan yang berlandaskan nilai-nilai Islam.

Melalui program ini, IAI At-Taqwa Bondowoso berharap dapat memberikan kesempatan lebih banyak bagi mahasiswa untuk mengembangkan potensi mereka, serta mengurangi kendala finansial yang sering menjadi hambatan dalam melanjutkan pendidikan.

Pada tahun 2021 yang silam beliau ditunjuk sebagai ketua UPZ (Unit pengelola Zakat) baznas Bondowoso yang ditempatkan di IAI At Taqwa, ia bersama-sama UKM SDG’s berusaha mencarikan terobosan demi kemandirian mahasiswa, sehingga pada akhir tahun 2024 ini, diberikan bantuan pemberian alat UMKM oleh baznas Bondowoso untuk mahasiswa yang memiliki skill dibidang interpreneur dan kerajinan lainnya.

 

Dakwah dan Kontribusi untuk Masyarakat

Sebagai organisatoris yang aktif di organisasi NU baik cabang bahkan wilayah, beliau juga memiliki kontribusi besar di luar kampus. Beliau aktif dalam berbagai kegiatan dakwah dan pemberdayaan masyarakat. Sebagai penggerak berbagai program sosial, beliau memperkenalkan mahasiswa pada pentingnya peran serta dalam membangun masyarakat berdasarkan nilai-nilai Islam.

Di tengah kesibukannya, beliau juga membina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) SDG’s, yang fokus pada pemberdayaan mahasiswa untuk menciptakan program berbasis nilai Islam dan kepedulian sosial. Beliau percaya bahwa nilai-nilai yang diajarkan di kampus harus diwujudkan dalam aksi nyata yang bermanfaat bagi masyarakat.

 

Menabur Hikmah, Menuai Inspirasi

Adalah bukti nyata bagaimana ilmu pengetahuan, jika dipadukan dengan kebijaksanaan dan ketulusan, dosen alumni pesantren ini mampu menghasilkan perubahan signifikan. Sosoknya yang rendah hati namun penuh visi membuatnya menjadi inspirasi tidak hanya bagi mahasiswa, tetapi juga bagi masyarakat luas.

Baginya, IAI At-Taqwa Bondowoso adalah tempat untuk melahirkan generasi pemimpin yang bijak dan berintegritas. Ia mengajarkan kepada mahasiswa bahwa Hidup ini adalah amanah. Selama kita diberi waktu, gunakanlah untuk memberi manfaat sebanyak mungkin. Kita tidak pernah tahu kapan perjalanan ini akan berakhir,” ujarnya penuh makna dalam berbagai kesempatan. Walaupun terkadang ketika menjalankan amanah tersebut, seringkali berhadapan dengan ujian tan tantangan yang harus dihadapinya, namun dengan kerendahan harinya, ia mampu bersikap sabar dan tetap fokus pada tugas yang harus dilaksanakan sehingga tantangan itu menjadikannya sebagai peluang dan harapan.

 

Penutup: Jejak yang Takkan Luntur

Melalui kiprah dan pengabdiannya di IAI At-Taqwa Bondowoso, laki-laki yang selalu menjaga penampilannya ini mampu mentorehkan jejak yang akan terus dikenang. Beliau tidak hanya membangun kampus ini menjadi lebih maju, tetapi juga mampu membentuk generasi yang berprestasi. Tak khayal, semenjak ia diberi mandat mengawal kemahasiswa, ia telah mencatat sekitar 45 prestasi mahasiswa ditingkat nasional bahkan internasional. Dengan kesuksesan itu, kita belajar bahwa hidup adalah proses dan proses itu membutuhkan kerja keras dan pengorbanan, dan pengorbanan butuh kesabaran.

Semoga langkah-langkah bijaksana beliau terus menjadi inspirasi, membawa cahaya bagi siapa saja yang mengenalnya, dan mengukuhkan IAI At-Taqwa Bondowoso sebagai rumah keilmuan yang penuh berkah.

In this article:
Share on social media:
Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram

Related articles