Oleh: Mahfud Junaidi
Bondowoso, 14 Desember 2024
Pada penyerahan Surat Keputusan (SK) yudisium hari ini, Ketua Yayasan Dr. KH. Imam Barmawi Burhan menyampaikan orasi ilmiah yang begitu mendalam mengenai lima profil ‘alim (orang berilmu) dalam Al-Qur’an. Beliau menegaskan bahwa seorang yang berilmu harus mencerminkan karakter unggul yang tertera dalam wahyu Ilahi. Berikut adalah poin-poin penting yang beliau uraikan, dilengkapi dengan ayat-ayat Al-Qur’an yang menjadi landasannya.
1. Mencerdaskan Ayat: QS Al-Ankabut Ayat 43
Profil pertama seorang ‘alim adalah kemampuannya memahami dan mencerdasi ayat-ayat Allah, baik yang tersurat dalam kitab suci maupun yang tersirat dalam kehidupan. Allah berfirman:
وَتِلْكَ ٱلۡأَمۡثَـٰلُ نَضۡرِبُهَا لِلنَّاسِ وَمَا يَعۡقِلُهَآ إِلَّا ٱلۡعَـٰلِمُونَ
Artinya “Dan perumpamaan-perumpamaan ini Kami buat untuk manusia; dan tidak ada yang memahaminya kecuali orang-orang yang berilmu.” (QS. Al-Ankabut: 43)
KH. Imam Barmawi menjelaskan bahwa seorang ‘alim adalah mereka yang mampu mengambil hikmah dari setiap ayat dan peristiwa. Ilmu tidak hanya sekadar dihafal, tetapi juga dipahami dan diterapkan untuk membawa manfaat.
2. Hanya Takut kepada Allah: QS Fatir Ayat 28
Profil kedua adalah rasa takut hanya kepada Allah SWT, bukan kepada makhluk, jabatan, atau materi duniawi. Allah SWT berfirman:
إِنَّمَا يَخۡشَى ٱللَّهَ مِنۡ عِبَادِهِ ٱلۡعُلَمَـٰٓؤُاْ
Artinya : “Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya hanyalah para ulama.” (QS. Fatir: 28)
KH. Imam Barmawi mengingatkan, seorang yang berilmu sejati selalu menjadikan Allah sebagai poros hidupnya. Rasa takut kepada Allah mendorong mereka untuk berbuat adil, jujur, dan berani menyuarakan kebenaran.
3. Banyak Sujud: QS Al-Isra Ayat 107 dan Az-Zumar Ayat 9
Ciri ketiga seorang ‘alim adalah hubungannya yang kuat dengan Allah SWT melalui ibadah, terutama sujud. Dalam QS. Al-Isra: 107 disebutkan:
إِنَّ ٱلَّذِينَ أُوتُواْ ٱلۡعِلۡمَ مِن قَبۡلِهِۦٓ إِذَا يُتۡلَىٰ عَلَيۡهِمۡ يَخِرُّونَ لِلۡأَذۡقَانِ سُجَّدٗا
Artinya : “Sesungguhnya orang-orang yang telah diberi ilmu sebelumnya, apabila Al-Qur’an dibacakan kepada mereka, mereka menyungkurkan wajah mereka sambil bersujud.” (QS. Al-Isra: 107)
Sementara dalam QS. Az-Zumar: 9, Allah memuji mereka yang rajin bangun malam untuk beribadah:
هَلۡ يَسۡتَوِي ٱلَّذِينَ يَعۡلَمُونَ وَٱلَّذِينَ لَا يَعۡلَمُونَۗ
Artinya : “Apakah orang-orang yang mengetahui sama dengan orang-orang yang tidak mengetahui?” (QS. Az-Zumar: 9)
KH. Imam Barmawi menekankan bahwa sujud adalah simbol ketundukan total kepada Allah. Sujud menjadi bukti bahwa ilmu yang dimiliki seseorang membawa mereka semakin dekat kepada Sang Pencipta.
4. Berdiri pada Keseimbangan: QS Ali Imran Ayat 18
Seorang ‘alim harus memiliki keseimbangan yang tepat, teguh pendirian, dan keberpihakan kepada kaum dhu’afa (kaum lemah). Allah SWT berfirman:
شَهِدَ ٱللَّهُ أَنَّهُۥ لَآ إِلَـٰهَ إِلَّا هُوَ وَٱلۡمَلَـٰٓئِكَةُ وَأُوْلُواْ ٱلۡعِلۡمِ قَآئِمَۢا بِٱلۡقِسۡطِ
Artinya : “Allah menyatakan bahwa tidak ada Tuhan selain Dia. Dan demikian pula para malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan keadilan.” (QS. Ali Imran: 18)
KH. Imam Barmawi menjelaskan, seorang yang berilmu harus berperan sebagai penjaga keseimbangan. Mereka harus teguh dalam prinsip, tetapi tetap lentur dalam menyikapi perbedaan. Selain itu, mereka harus berpihak kepada kaum dhu’afa, memperjuangkan hak-hak mereka, dan memberikan solusi atas masalah yang dihadapi masyarakat.
5. Memenangkan Kebenaran Ketimbang Kesenangan: QS An-Nahl Ayat 27
Profil terakhir adalah keberanian untuk memenangkan kebenaran di atas kesenangan duniawi. Allah SWT berfirman:
ثُمَّ يَوۡمَ ٱلۡقِيَـٰمَةِ يُخۡزِيهِمۡ وَيَقُولُ أَيۡنَ شُرَكَآءِيَ ٱلَّذِينَ كُنتُمۡ تُشَـٰٓقُّونَ فِيهِمۡۚ
Artinya “Kemudian pada hari kiamat Dia menghinakan mereka dan berkata, ‘Di manakah sekutu-sekutu-Ku yang dahulu kalian membantahnya?” (QS. An-Nahl: 27)
KH. Imam Barmawi menekankan bahwa seorang ‘alim harus siap menghadapi godaan duniawi dan memilih kebenaran meskipun itu sulit. Mereka tidak tergoda oleh materi, jabatan, atau popularitas, tetapi konsisten menegakkan nilai-nilai Ilahi.
Penutup: Menjadi ‘Alim yang Seutuhnya
KH. Imam Barmawi Burhan menutup orasinya dengan pesan mendalam:
“Seorang ‘alim bukan hanya orang yang memiliki ilmu, tetapi mereka yang menghidupi nilai-nilai yang diajarkan Al-Qur’an. Jadilah manusia yang mencerdasi ayat-ayat Allah, hanya takut kepada-Nya, memperbanyak sujud, berdiri pada keseimbangan, dan memenangkan kebenaran atas kesenangan. Inilah profil seorang ‘alim sejati.”
Semoga pesan ini menjadi bekal dan inspirasi bagi para lulusan untuk menjalani kehidupan sebagai ‘alim yang membawa manfaat bagi umat dan mendapat ridha Allah SWT.
Ditulis dengan penuh penghormatan atas orasi ilmiah Ketua Yayasan IAI At-Taqwa Bondowoso.