Bondowoso, 30 April 2025 — Setelah menempuh program magang selama enam bulan, mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (MPI) IAI At-Taqwa Bondowoso resmi ditarik dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Bondowoso oleh Kaprodi MPI, Ust. Abdul Wasik, M.H.I. Penarikan ini dilakukan dalam sebuah seremoni sederhana namun penuh makna, yang dihadiri oleh jajaran KPU dan sivitas akademika kampus.
Program magang ini berlangsung sejak Oktober 2024 hingga April 2025 dan mengalami tiga kali perpanjangan, suatu hal yang jarang terjadi dalam program serupa. Fakta ini menjadi indikator kuat bahwa mahasiswa MPI telah menunjukkan kinerja yang tidak biasa, dengan tingkat kedisiplinan, keaktifan, dan kemampuan adaptasi yang tinggi.
Penarikan mahasiswa diterima langsung oleh Komisioner KPU Divisi SDM, Ust. Mohammad Makhsun, didampingi oleh Sekretaris KPU, Bapak Toidin, serta staf SDM, Mas Roron. Ketiganya menyampaikan apresiasi mendalam atas kontribusi para mahasiswa yang dinilai telah membantu memperlancar berbagai tugas dan kegiatan kelembagaan.
Dalam sambutannya, Ust. Makhsun menyebut bahwa keberadaan mahasiswa MPI tidak hanya memperkuat sisi administratif KPU, tetapi juga membawa semangat baru dalam dinamika kerja pegawai. “Mereka datang bukan untuk belajar saja, tapi juga memberi kontribusi nyata. Ini menjadi cerminan bahwa kampus santri punya potensi besar,” ungkapnya.
Senada dengan itu, Bapak Toidin menegaskan bahwa dunia kerja saat ini membutuhkan generasi yang tidak hanya unggul dalam teori, tetapi juga punya kemampuan teknis dan sikap kerja yang baik. Menurutnya, mahasiswa MPI telah menunjukkan potensi itu secara utuh. “Kami merasa kehilangan, karena mereka sudah seperti bagian dari tim kami sendiri,” ujarnya.
Kaprodi MPI, Ust. Abdul Wasik, dalam sambutannya menyatakan bahwa capaian ini bukan hanya kebanggaan bagi Prodi, tetapi juga bentuk legitimasi bahwa kampus berbasis pesantren mampu mencetak lulusan yang profesional dan adaptif. “Tiga kali perpanjangan ini bukan sesuatu yang biasa. Ini adalah sinyal kuat bahwa lulusan MPI bisa dan layak bersaing di ruang publik,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa program magang ini menjadi bagian dari implementasi Kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang bertujuan memberi pengalaman lapangan secara langsung kepada mahasiswa. Bagi MPI, ini menjadi bentuk komitmen menghadirkan pendidikan tinggi yang kontekstual, aplikatif, dan responsif terhadap kebutuhan zaman.
Mahasiswa peserta magang sendiri mengaku mendapatkan banyak pembelajaran berharga selama di KPU. Mereka tidak hanya belajar tentang sistem kerja kelembagaan publik, tetapi juga memperkuat keterampilan komunikasi, administrasi, dan kerja tim yang menjadi modal penting di masa depan.
Keberhasilan program ini juga memperkuat branding IAI At-Taqwa Bondowoso sebagai kampus santri yang siap tampil di ruang publik, membawa nilai-nilai keislaman, profesionalisme, dan integritas. Harapannya, kolaborasi serupa bisa terus diperluas ke lembaga-lembaga strategis lainnya di tingkat lokal maupun nasional.
Dengan ditariknya mahasiswa dari program magang ini, MPI IAI At-Taqwa Bondowoso semakin yakin untuk terus melangkah ke depan — mencetak generasi santri yang tidak hanya saleh secara spiritual, tetapi juga unggul dalam keilmuan dan kepemimpinan publik.