30 October 2024

IAI AT TAQWA TEKEN MOU DENGAN BLOCK CHAIN INDONESIA. ARAH BARU KEMBANGKAN TRADISI DIGITAL DI PERGURUAN TINGGI 

IAI AT TAQWA Kampus Santri : Sebuah terobosan baru dan  langkah besar ditempuh oleh Dr. Suheri, M.Pd.I yang saat ini diamanhi sebagai Rektor IAI At Taqwa Bondowoso. Rektor muda ini  telah menanda tangani Kerjasama dengan  Blockchain Center Indonesia (BCI) tanggal 29 Oktober 2024 di Hotel Elmi Surabaya. Blockchain merupakan temuan terbesar ketiga setelah Internet, kedepan Blockchaim ini diharapkan membantu  dalam pengembangan teknologi Blockchain di Kampus Santri At Taqwa. Bertempat di Hotel Elmi Surabaya telah dilakukan penandatanganan kerjasama dengan Blockchain Center Indonesia yang juga dihadiri oleh  Dubai Blockchain Center dan Sphynx Lab – New Zealand.
Acara ini dihadiri oleh Sekertais Kopertais IV Surabaya Bapak Dr. Kh. Hasan Ubaidillah, Ketua Forpim Pusat bapak Dr. KH. Abdul Aziz Wahab, Co-Founder Dubai Blockchain Center, Rektor/Ketua dan  CEO dari Sphynx Lab – New Zealand.
Menurut Nara Sumber dalam acara tersebut Mr. Alonzo dr New Zealend dan tim bahwa untuk memahami blockchain secara mudah adalah Database digital.
Sejatinya Blockchain adalah sistem penyimpanan data digital yang berisi catatan yang terhubung melalui kriptografi. Blockchain pada umumnya sering dimanfaatkan oleh berbagai sektor, salah satunya adalah untuk transaksi cryptocurrency atau mata uang kripto seperti Bitcoin
Yang membuat acara ini. Kata Bapak Widodo memaparkan di Dubai semua pembayaran jarang dilakukan dengan uang kertas tetapi sudah banyak menggunakan uang digital, salah satunya digital curency  melalui cryptocurrency yang banyak menjadi bagian transaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagai tempat penyimpanan basis data digital Blockchain menawarkan tingkat keamanan data yang tinggi dengan setiap data dalam rantai blok terenkripsi dan terhubung secara erat. Ini mengurangi risiko pencurian atau manipulasi data, menciptakan keamanan data yang dapat diandalkan

Mahasiswa sebagai generasi muda  di erq mileniam tidak hanya diajak untuk memahami agama, tapi juga untuk terjun ke dunia teknologi. Karena di Uni Emirat Arab sendiri digital curency sudah mulai dibterapkan. Bisa jadi hal tersebut pada saatnya akan diterapkan di berbagai negara termasuk Indonesia. Generasi muda harus memahami sistem teknologi yang ada. Tentu, tujuannya, Agar mereka tidak ketinggalan zaman dan semakin siap menghadapi dunia yang serba digital.

Sementara penandatanganan yang berlangsung di Surabaya tersebut sebagai bentuk konkrit bahwa tradisi dan teknologi bisa berjalan beriringan, membentuk masa depan yang lebih maju.
Harapannya kedepan mahasiswa dapat menggunakan teknologi blockchain untuk memahami metadata dan  membuat big data yang tidak dapat diubah atau tetap untuk melacak pesanan, pembayaran, akun, dan transaksi lainnya. Sistem memiliki mekanisme bawaan untuk mencegah entri transaksi yang tidak sah dan menciptakan konsistensi dalam tampilan bersama dari transaksi ini. Termasuk memelihara data pribadi, karya pribadi dan dokumen digital di pergurian tinggi seperti karya dan publikasi ilmiah di Pergurian Tinggi.
Kedepan edukasi pentingnya menjaga intellectual property inilah yang harus menjadi atensi bersama oleh pemangku7 kebijakan dalam literasi digital. Kesadaran dalam menjaga intellectual property ini diharapkan akan menjadi kebanggaan bagi seluruh pelaku dan stakeholders civitas akademik di dunia penerbitan, baik penerbitan, penulis dan pembaca.
Semoga dengan kerja sama ini, pengembangan  literasi digital berbasis teknologi blockchain di IAI AT Taqwa Bondowoao terus maju dan mampu membangun ekosistem digital yang dapat memberikan kebermanfaatan pada masyarakat umum
In this article:
Share on social media:
Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram

Related articles