At-Taqwa News, Bondowoso – Menyambut Hari Santri Nasional (HSN) 2025, Institut Agama Islam (IAI) At-Taqwa Bondowoso menggelar rangkaian kegiatan religius bertajuk Pekan Sarung. Puncak kegiatan ini ditandai dengan pelaksanaan Majelis Shalawat Burdah dan Shalawat Qiyam di Musholla At-Taqwa, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan yang telah berlangsung sejak pertengahan Oktober ini menjadi bentuk penghormatan civitas akademika terhadap tradisi keislaman dan nilai-nilai pesantren yang telah mengakar kuat dalam kehidupan kampus.
Rektor IAI At-Taqwa Bondowoso, Dr. Suheri, M.Pd.I, menegaskan bahwa semangat peringatan Hari Santri tidak hanya sekadar seremonial, tetapi juga menjadi momentum memperkuat jati diri santri di era modern.
“Santri At-Taqwa harus menjadi teladan: berpakaian dengan adab, berpikir dengan ilmu, melangkah dengan akhlak, dan berkarya dengan iman,” ujarnya.
Salah satu tradisi khas yang mewarnai peringatan HSN di kampus ini adalah Pekan Sarung. Seluruh civitas akademika—mulai dari dosen, tenaga kependidikan, hingga mahasiswa—dihimbau mengenakan sarung, kopiyah, dan sandal atau baqiyah selama satu pekan penuh.
Tradisi berpakaian tersebut bukan sekadar simbol, melainkan sarat makna filosofis. Sarung melambangkan ketaatan terhadap syariat dan adab dalam berpakaian. Kopiyah mencerminkan kerendahan hati dan keikhlasan menuntut ilmu, sedangkan sandal baqiyah dimaknai sebagai pijakan kehidupan santri agar tetap kokoh di atas kebenaran.
Puncak kegiatan religius HSN 2025 di IAI At-Taqwa Bondowoso diisi dengan Majelis Shalawat Burdah dan Shalawat Qiyam. Kegiatan ini berlangsung khidmat dengan lantunan shalawat yang menggema di Musholla At-Taqwa, diikuti seluruh sivitas akademika.
Suasana religius begitu terasa. Cahaya lampu temaram, suara rebana yang mengalun lembut, serta lantunan shalawat yang menggugah hati membuat acara berlangsung penuh haru dan kekhusyukan. Musholla berubah menjadi ruang refleksi dan perenungan bagi para santri dan akademisi.
Menurut panitia pelaksana, majelis shalawat tersebut menjadi ekspresi cinta kepada Nabi Muhammad ﷺ sekaligus upaya menumbuhkan budaya spiritual di lingkungan kampus.
“Kami ingin agar nilai-nilai pesantren tetap hidup di kampus, tidak hanya dalam teori, tetapi juga dalam amal,” ujar salah satu panitia.
Selain memperkuat dimensi spiritual, kegiatan ini juga mempererat silaturahmi antarwarga kampus. Mahasiswa, dosen, dan tenaga kependidikan tampak membaur tanpa sekat, membentuk suasana kekeluargaan yang kental dengan nilai-nilai pesantren.
Peringatan Hari Santri Nasional di IAI At-Taqwa Bondowoso menjadi bukti bahwa tradisi pesantren dapat berpadu harmonis dengan atmosfer akademik modern. Kampus ini berkomitmen menjaga keseimbangan antara ilmu, amal, dan akhlak dalam seluruh aktivitasnya.
Melalui rangkaian kegiatan tersebut, IAI At-Taqwa Bondowoso menegaskan kembali peran penting santri dalam membangun bangsa. Spirit keilmuan dan spiritualitas yang berakar dari pesantren diharapkan mampu menjawab tantangan zaman.
Dengan semangat “Santri Siaga Jiwa Raga, Teguh dalam Syariat dan Berkarya untuk Negeri,” IAI At-Taqwa Bondowoso bertekad mencetak generasi santri yang berilmu, berakhlak, dan berkontribusi nyata bagi kemajuan bangsa dan umat.
Penulis: Rifky Gimnastiar