IAI At Taqwa, News – Himpunan Mahasiswa Program Studi Manajemen Pendidikan Islam (HIMA MPI) IAI At-Taqwa Bondowoso bersama Karang Taruna Nawasena berhasil menghadirkan suasana religius pada peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. Lewat gelaran Nawasena Bersholawat, dua tokoh besar Bondowoso, Rektor IAI At-Taqwa Dr. Suheri, M.Pd.I, dan Wakil Bupati Bondowoso Kyai As’ad Yahya Syafi’i, dipertemukan dalam satu panggung.
Acara yang berlangsung pada Ahad malam (24/8/2025) di halaman RT 19 Desa Grujugan Kidul, tepat di timur Pondok Pesantren Nurul Huda Anwari, menjadi puncak penutupan Semarak Agustusan. Warga tumpah ruah mengikuti lantunan sholawat dan doa yang dipimpin Majelis Sholawat Qoof.Rektor dan Wabup terlihat akrab di atas panggung. Keduanya duduk berdampingan, menyampaikan pesan keagamaan sekaligus kebangsaan kepada masyarakat. Kehadiran mereka menjadi magnet tersendiri yang menambah semarak suasana.
Dalam tausiyahnya, Dr. Suheri mengingatkan jamaah tentang pentingnya memperbanyak sholawat. Menurutnya, sholawat bukan sekadar ibadah, melainkan juga bentuk cinta yang akan mendatangkan syafaat Rasulullah SAW.
“Sholawat adalah ikatan cinta kita kepada Nabi Muhammad. Dengan memperbanyak sholawat, hati akan tenteram, jiwa bersih, dan langkah hidup lebih terarah pada kebaikan,” ujarnya.
Wabup Bondowoso, Kyai As’ad Yahya Syafi’i, menegaskan pentingnya merayakan kemerdekaan dengan cara-cara yang religius. Ia mengutip dawuh Hadratus Syaikh KHR As’ad Syamsul Arifin, Pahlawan Nasional sekaligus pendiri Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
“Rayakan kemerdekaan dengan memperbanyak membaca Alquran, berdzikir, dan bersholawat. Jangan diisi dengan hura-hura yang melalaikan dan membuat lupa kepada Allah,” pesannya.Dawuh itu menurut Kyai As’ad sangat relevan di tengah situasi bangsa saat ini. Kemerdekaan, lanjutnya, adalah nikmat yang harus dijaga dengan pengabdian kepada Allah SWT sekaligus meneruskan perjuangan para pahlawan.
Keterlibatan HIMA MPI IAI At-Taqwa Bondowoso dalam acara ini menambah kesan mendalam. Ketua HIMA, Halifatul Aisyah, menyebut kegiatan tersebut sebagai wujud nyata mahasiswa dalam mengamalkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
“Sebagaimana diajarkan di kampus, mahasiswa tidak hanya belajar di ruang kelas, tetapi juga wajib mengabdi kepada masyarakat. Kegiatan ini bagian dari dakwah sosial kami sebagai aktivis IAI At-Taqwa,” tuturnya.Ia menegaskan, kebersamaan mahasiswa dengan masyarakat dan tokoh daerah menunjukkan bahwa semangat kolaborasi bisa melahirkan acara yang bermakna. “Kami bangga bisa menjadi bagian dari acara ini,” lanjutnya.
Kegiatan Nawasena Bersholawat dihadiri ratusan warga dari berbagai lapisan masyarakat. Acara ditutup dengan doa bersama, menghadirkan nuansa haru sekaligus semangat untuk menjaga kebersamaan, religiusitas, dan nasionalisme.
Penulis: Rifky Gimnastiar