2 February 2024

KKN IAI AT TAQWA 2024 DILEPAS OLEH KETUA YAYASAN BEGINI PESAN BELIAU

PENGURUS YAYASAN DAN PIMPINAN MELEPAS KKN IAI AT TAQWA 2024

 

Tepatnya hari Rabu, 31 Januari 2024, kegiatan perlepasan peserta Kuliah Kerja Nyata (KKN) dilaksanakan di Pesantren Pelajar Islam (PPI) Nurul Burhan.  Kegiatan pelepasan KKN tahun 2024 ini terasa sangat berbeda dengan pelepasan KKN  ditahun sebelumnya. KKN tahun ini, wajah  mahasiswa sangatlah berbinar-binar dan penuh kebahagian, karena mereka yang dilepas hari ini adalah awal kampus santri beralih status dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) menjadi Institut Agama Islam (IAI) At Taqwa Bondowoso. Disamping perubahan status menjadi IAI At-Taqwa Bondowoso, kegiatan rutinan ini juga merubah tema kegiatan KKN, yang semula bertemakan Posdaya berbasis masjid, namun tahun ini beralih dengan Tema; Moderasi beragama berbasis keluarga maslahah.

Sebagaimana keterangan dan sambutan Rektor Dr. Suheri, M.Pd.I, beliau menyampaikan bahwa terdapat 209 mahasiswa yang telah dinyatakan resmi sebagai peserta KKN tahun ini, maka berbahagialah anda yang mengikuti KKNtahun ini karena tenyata terdapat 25 mahasiswa yang hari ini masih berjuang keras menyelesaikan tanggungan akademik yang belum tuntas. Selain itu, ia juga berpesan bahwa peserta KKN tahun ini adalah dalam rangka belajar kepadamasyarakat bukan mengajar atau bahkan menggurui Masyarakat. Dengan tema Moderasi beragama pada KKN tahun ini sangatlah penting untuk dipahami dan dilaksanakan oleh mahasiswa sebagai perwujudan aplikasi ilmu yang didapatkan di bangku kuliah, sehingga dengan tema Moderasi beragama mahasiswa mampu meyesuaikan diri dengan kearifan lokal dilokasi dimana ia ditempatkan.

Rektor muda ini menambahkan dalam pidato sambutannya, bahwa sudah menjadi kultur keagamaan di kampus santri at taqwa, Mahasiswa diminta melaksanakan “pamit” sama yang dhohir ataupun yang batin. Seperti halnya pada pelepasan pagi ini, mahasiswa setelah acara ini wajin sifatnya izin sama aparatur pemerintah baik yang ada di kecamatan dan lebih-lebih aparatur desa lokasi KKN, tidak cukup itu, mahasiswa juga harus minta izin sama “bujuk-bujuknya” (baca; Pembabat desa) di desa tersebut. Dan kita Yaqin manakala itu semua dilakukan maka insyaallah beliau-beliau baik yang dhohir ataupun yang batin akan menyambut program-program kita selama kita mengabdikan diri di desa.

Beliau melanjutkan dalam pesannya, bahwa tugas utama peserta KKN itu adalah membangun “mental spiritual” bukan membangun fisik dan bangunan. Oleh karena itu, mahasiswa harus mampu menghidupkan musholla dan masjid yang mati dengan mengistiqomahkan sholat Dhuha berjamaah dan aktifkan sholat lima waktu dengan berjamaah pula, khotmil Qur’an, sholawat dan lain sebagainya, karena ini merupakan andalan kampus kita. Sebagaimana Rasulullah bersabda:

نَوِّرُوْا مَنَازِلَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَقِرَاءَةِ الْقُرْآنَ

“Terangilah rumah-rumah kalian dengan salat dan membaca Al-Quran.” Lanjut beliau: Al-Quran adalah cahaya. Di mana Al-Quran dibaca, di situ cahayanya memancar, menerangi sekitar. Kalau Al-Quran dibaca di rumah, rumah itu akan bercahaya, kalua dibaca di Masyarakat maka ia akan menjadi magnet bagi masyarakatnya.

Setelahnya dilanjutkan dengan pengarahan dari ketua yayasan sekaligus melepas peserta KKN.

Pesan beliau kepada peserta KKN, antara lain: Pertama, mahasiswa harus tahu cara dan strateginya hidup bermasyarakat. Apabila ia mengetahui cara dan strateginya tersebut maka akan mudah, indah dan berkah hasilnya. Dan salah satu cara dan strateginya adalah mengamalkan dan melaksanakan QS. Ash Shaff : 13

وَأُخْرَى تُحِبُّونَهَا نَصْرٌ مِنَ اللَّهِ وَفَتْحٌ قَرِيبٌ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ

Artinya: Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman.

Kedua, beliau berpesan dan menyampaikan pada peserta KKN hendaklah di Masyarakat tidak boleh kasar, tidak boleh melakukan demontrasi apalagi Tindakan aksi mahasiswa yang dianggap bertentangan dengan program-programnya, akan tetapi lakukanlah dengan sopan, santun dan lembut terhadap Masyarakat yang ada. Lanjut beliau, sebagaimana perintah Allah kepada nabi Harun dan nabi Musa untuk menemui Fir’aun yang kejam dan dholim tapi Allah tetap memerintahkan dengan berkata yang baik. Sebagaimana Allah Berfirman dalam QS. Thahaa: 43-44

 اذْهَبَا إِلَى فِرْعَوْنَ إِنَّهُ طَغَى (43) فَقُولا لَهُ قَوْلا لَيِّنًا لَعَلَّهُ يَتَذَكَّرُ أَوْ يَخْشَى (44

Artinya: Pergilah kamu berdua kepada Firaun, sesungguhnya dia telah melampaui batas; maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut”.

Beliau menjelaskan, Allah memerintahkan Nabi Harun Dan Nabi Musa berbuat baik dan tetap berkata santun walaupun kepada pemerintah yang dholim. Kepada yang dholim saja masih diperintahkan berbuat baik apalagi Ketika Masyarakat yang dihadapinya adalah orang baik, maka kita harus lebih baik. Ini yang harus ditiru oleh mahasiswa ketika berinteraksi dengan masyarakat nanti.

Ketiga, Pesen beliau, jagalah berjamaah dalam setiap sholat kalian maka Allah langsung yang akan bertanggung jawab atas kesuksesan mahasiswa, Dan mahasiswa harus komitmen untuk tidak melaksanakan hal-hal yang tidak diridhai Allah SWT termasuk jangan berboncengan dengan lain jenis selama kegiatan di posko.

Sebagai rangkaian acara pelepasan hari ini, setelah acara di PPI Nurul Burhan ini, mahasiswa mendapatkan kehormatan akan disambut oleh kepala kecamatan masing-masing dan bergeser ke kantor kepala desa lokasi KKN Dimana mahasiswa di tempatkannya. (Qois)

In this article:
Share on social media:
Facebook
Twitter
LinkedIn
Telegram